Pemerintah Kabupaten Ende menggelar Konsultasi Publik Rancangan Awal RKPD Tahun 2026. Kegiatan ini berlangsung di Aula Kantor Bappeda Ende, Jumad (21/3-2025) dipimpin langsung oleh Bupati Ende Yosef Benediktus Badeoda, S.H,M.H didampingi oleh Wakil Bupati Ende Dr.drg. Dominikus Minggu, M.Kes, Asisten Administrasi Umum Sekda Ende Hiparkus Heppi, SE, Anggota DPRD Kabupaten Ende Agustinus Wadhi dan Orba K. Ima.
Bupati Yosef dalam arahannya mengatakan Kegiatan konsultasi publik merupakan tahapan penting dalam penyusunan RKPD dimana melalui konsultasi publik pemerintah daerah dapat menjaring aspirasi dan masukan dari berbagai pihak khususnya terkait tema, prioritas, fokus serta target pembangunan Tahun 2026 dalam upaya tercapainya visi dan misi pemerintah yaitu Terwujudnya Kabupaten Ende Yang Maju Berdaya Saing dan Berkelanjutan Berbasiskan Iman dan Budaya menuju Ende Lio Nage Sare Pawe yang di jabarkan dalam enam misi.
Pada pelaksanaan musrenbang RKPD tingkat kecamatan yang baru selesai dilaksanakan ada beberapa hal yang menjadi catatan penting dari berbagai masukan, yakni terkait kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur yang akan menjadi prioritas perhatian untuk ditindaklanjuti.
“Saya harap melalui kegiatan ini, para peserta yang hadir dapat memberikan masukan dan saran yang akan menghasilkan kesepakatan bersama guna mewujudkan “Ende Baru untuk semua”. Melalui empat pilar pengabdian yang merupakan tanggung jawab moral akan kewajiban pelayanan bagi masyarakat Kabupaten Ende Yang Maju Berdaya Saing dan Berkelanjutan, dengan komitmen Catur Dharma yakni Ende Bersih, Ende Aspiratif, Ende Responsif dan Ende Unggul dalam spirit Ende Baru Untuk Semua.”kata Bupati
Kegiatan diakhiri dengan penandatangani berita acara oleh pimpinan forum yaitu Bupati Ende dan yang mewakili peserta forum konsultasi publik Agustinus Wadhi (Pimpinan DPRD), Kanisius Se, S.Pd, M.Pd, M.Ed (Pimpinan Perangkat Daerah) Petrus H. Djata (Tokoh Masyarakat), Pdt. Soneta L. Paulus, S.Th ( Tokoh Agama), Yohanes Albinus Minggu, S.Pd (Tokoh Pendidikan), drg. Eliya Dewi, MPH (Tokoh Perempuan), Sri Wahyuni (Akademisi), Christina Pero (Disabilitas), Matias Wulohering (NGO) dan Berdi Saputra ( Pegiat Lingkungan).
(dENsy/Kominfo)